Senin, 19 Maret 2018

Cara Render Export Adobe Premiere Pro Cs CC Setting Best






"Editing is about how to tell the story, not how to use softwares"

Banyak hal yang membantu mempercepat proses Editing Video, tapi yang paling utama adalah Human Resource (SDM) sebagai Pelaku Editing yang menentukan. Intinya tergantung orangnya. Canggih pun komputer kalau yang make tidak mengupgrade skillnya, tidak bisa berbuat banyak. Namun, Person editing akan lebih powerfull kalau resource, seperti peralatan, komputer editing yang mumpuni (high end/latest technology).


Berikut adalah sedikit tips ala kadarnya dari saya, bagaimana agar cara Cara Cepat Edit Video:


Hal yang Mempengaruhi kecepatan Proses Editing Video ada 2 Resource Editing & Human (Skill & Affection) Tahapan yang saling Berkaitan:


Human Resource: Skill, Mood Attitude, Setelah beberapa persiapan, skill sangat menentukan dalam kecepatan proses editing. Canggih pun alat kalau malas ya tetap bisa memperlambat editing, hingga berbulan ... :). Baca Tips Mengatasi Rasa Malas, Lazy Video Editing. Jadi kompi canggih saja tidak cukup. Faktor yang terpenting adalah human resource-nya. Semakin mahir semakin baik. 
Resorce Hardware Editing, peralatan yang memadai sangat diperlukan. 


1. Spek Kompi yang memadai walaupun nggak mumpuni.


Hal yang pertama dan utama setelah SDM (video editor) adalah Speck Computer, semakin tinggi semakin bagus, kalau tidiak tinggi pun minimal menengah ke atas. Jangan Low Speck.


Dulu waktu Video Camcorder masih menggunakan kaset VHS, sVHS, Betacam, Hi8, dan miniDV, Video dicapture biasanya di format PAL DV, *.AVI. File memang besar tapi kerja pengeditan (masih) terbilang cukup ringan. Bahkan sy waktu itu Timeline editing 1-2 jam, santai aja, waktu itu saya menggunakan komputer Pentium III, kemudian Dual Core - VGA on Board - menggunakan Software Sonic Foundry Vegas 4 (SONY).


Sekarang File HD, MTS, MPG, dan MOV. terutama yang HD dan MTS itu sangat berat. durasi 10-20 menit, sering Not responding, Stoped Working. Padahal ukuran besar filenya lebih kecil dari yg AVI kaset BETA, VHS, Hi8 atau miniDV. 


Komputer yang sy Pake sekarang Core i7, Ram 24 GB, VGA 2GB DDR5. Tentang spek kompi ini ada pengalaman buruk penting yang saya alami. Sebelumnya saya banyak membeli aksesoris kamera video yang padahal mahal-mahal, PC yang justru lebih penting, malah tidak diupgrade! Setalah menemui kendala dan lelet di proses editing rendering. Akhirnya memutuskan upgrade di harga $1000. 
Jadi kesimpulannya, lebih baik belanja lebih untuk PC Editing terlebih dahulu, daripada membeli alat-alat yang "kurang" banyak digunakan, walaupun fungsinya canggih, seperti Jimmy jip, yg seharusnya dikemudiankan. Kenapa? Karena, alat-alat sekunder itu, walaupun bagaimana canggihnya hanya dipakai sesekali, tidak setiap hari seperti PC. Bayangkan, kerja di PC jadul, sedangkan pekerjaan editing sudah harus, mau tidak mau menuntut spek komputer yang sesuai untuk video editing.



2. Program yang terinstall

Banyaknya program yang terinstall berpengaruh ke cepat lambatnya editing dan rendering. Install program yang bener2 perlu, untuk keperluan belajar program baru pasang/install saru-satu, jangan install semua. Bikin berat. Idealnya memang perlu komputer lain untuk membagi tugas supaya lebih ringan.



3. Bikin Project sesuai Output yang diperlukan 

Pilihlah Format Frame Squence yang benar-benar sesuai yang diperlukan. Kalau DVD pilih PAL DV standar 4:3 atau WIDE (16:9). Saya ingat waktu Pentium IV. Edit After Effect di frame Mpeg 1 frame di setting 352 x 288, VCD. Kerja dan render nggak berat. Ngapain setting Squence project Full HD 1080 kalau toh Outpunya cuma VCD mpeg 1 atau DVD/MPEG 2, memang beraat. Toh jadinya juga cuma VCD? Demikian juga kalau DVD buatlah project sesuai frame nya 720 x 576... :) 

Pastikan lagi itu format output video kita PAL atau NTSC sebab itu sangat berpengaruh pada video yang dihasilkan. 

Waktu render dan burning format file yang sama akan lebih cepat, misal DVD PAL ke DVD PAL, seharusnya tidak perlu render lagi kan? bukannya ke format TV luar yaitu NTSC seperti Jepang dan Amerika ... Tapi kalau beda format jadi re-encod jadi lebih lama dan mengakibatkan terdetect format beda pada video saat diputar di player, atau malah gambar jadi rusak. Seharusnya berwarna malah jadi hitam putih dan bergaris, seperti TV rusak. Ini terjadi bila di Player yang negara kita yang menganut PAL sebagai system TVnya. Video kita malah NTSC.

Kalau salah format render, nanti pas burning jadi lama lagi tuh karena re-encoding. bisa berjam juga encodingnya! Jadi harus benar-benar dipastikan format TV apa yang disetting di project. Ini adalah pelajaran Tutorial Dasar Video Editing.... 

4. Setting Preview 

Setting preview waktu edit bikin 1/2 atau bahkan 1/4 bila perlu kalau memang komputer masih terasa berat.



5. Maksimalkan Shortcut 

Dalam proses Editing inilah "Skill" editing dipertaruhkan. PENTING: Penguasaan akan shortcut. Seperti misalnya kalau di Vegas Shortcut "S" (paling saya suka). Fungsinya untuk meng-Cut video yang panjang (Kalau di Premiere sama dengan Tool Razor/Silet). Shortcut lain yg perlu di mahirkan 



"V" untuk "select tool"



"I" untuk "select in"


"O" untuk "Select Out"


W untuk ripple timeline


B untuk ripple select


- untuk zoom in 


- untuk zoomout



Shift + (+) (memperbesar timeline editing


Shift + (-) memperkecil timeline editing


Pada prakteknya penggunaan shortcut ini sangat diperlukan. Secara Pribadi saya membagi tahap editing kepadan 3 Bagian:

Edit Kasar, pada Tahap Pertamanya setelah memasukkan source clip ke dalam timeline editing, saya akan mengcut in dan out yang goyang. maklum editor kampung, Bukan editor Film Holliwood, Bolliwood, selain shooting dokumentasi acara-acara seminar, wisuda, pernikahan ultah dll, jadi terima editan dari amatiran di sekitar. Biasanya cameramen amatiran (malah yg sudah kerja untuk tv lokal) shooting asa-asalan pra dan pasca tekan tombol on/off. tidak mengambil masa sampai kamera tenang sebentar. Maksud saya kadang setelah mematikan tombol record kamera off, tangan (yang pegang kamera) kameramen langsung turun sehingga belum sempurna OFF dan kamera masih merecord. Karena kamera sudah turun maka rekaman seperti jatuh. Sayaa pernah menyaksikan editan TV lokal yang masih parah rekaman seperti itu masuk dan banyak.

Proses Edit Kasar ini kadang diperlukan, bagi yang Mau hasil cepat selesai, tapi kita tidak punya cukup waktu, editan banyak bayaran tidak memadai, kalau tidak mau dibilang malas edit ... 👦 
Edit Halus, Tahap Selanjutnya saya akan mem-play dengan cara menarik kursor mouse hingga tampilan video jadi lebih cepat dan bisa diketahui secara cepat mana video yang perlu dibuang atau di cut. langkah Pertama dan Kedua ini bisa saja dilakukan bersamaan sejalan, terserang style gaya editing masing-masing. Tool yang paling sering digunakan adalah Ripple delete ...

Edit Advance, Nah setalah selesai kemudian lebih diperhalus lagi, diplay lambar lambar, disesuaikan bit lagu atau musik, kalau pake lagu, kasi lower third yang menarik, supaya lebih professional. 


6. Waktu Istirahat gunakan untuk Rendering


Time (waktu-waktu) tidur atau istirahat, atau pergi keluar, kalau sudah terlalu suntuk dan capek, entah itu untuk sekedar refreshing, atau belanja bahan untuk cash video kita, manfaatkan untuk merender video!



7. Format Render Adobe Premiere Pro Cs?CC


Render ke file outpun yg diinginkan. Jangan Kalau output DVD, saya biasa Cukup pake MPEG2 - PAL DV/PAL DV WIDE. Nanti tinggal burning langsung ke DVD. Kalau VCD ya Mpeg 1 atau ke *.avi dulu. Sebelum dikompres ke VCD nanti.



Demikianlan sekelumit catatan, semoga ada manfaatnya sedikit sebanyak. Semoga semakin semangat ngedit dan sukses diraih.

0 komentar:

Posting Komentar